Sindrom Metabolik Diagnosis Yang Di Perlukan

Untuk mendeteksi adanya sindrom metabolik itu di lakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan obesitas sentral (lingkar perut),tekanan darah,pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar gula dalam darah(kolesterol HDL,trigliserida,dan adiponektin).baca juga Sindrom Metabolik.Waspadalah Bila Lingkar Perut Melebar dan Sindrom Metabolik Dari Gejala ke Komplikasi yang Berbahaya

Untuk mendeteksi adanya sindrom metabolik itu di lakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan obesitas sentral (lingkar perut),tekanan darah,pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar gula dalam darah(kolesterol HDL,trigliserida,dan adiponektin).baca juga Sindrom Metabolik.Waspadalah Bila Lingkar Perut Melebar dan Sindrom Metabolik Dari Gejala ke Komplikasi yang Berbahaya     Sindrom metabolik   Sindrom Metabolik Diagnosis Yang Di Perlukan Penentuan obesitas sentral.Cara pengukuran Obesitas dapat dilakukan sendiri dengan mudah ,yaitu dengan mengukur indeks masa tubuh (IMT),Yang memggambarkan  jaringan lemak di seluruh Tubuh , dan membagi berat badan(kg)dengan tinggi badan(m) pangkat dua.Bila IMT hand hand dikan adalah di atas 25kg/M2 seseorang itu disebut mengalami Obesitas.Sedangkan cara sederhana untuk menentukan terjadinay obesitas sentral,yang ditandai dengan perut buncit adalah dengan mengukur lingkar perut yang di lakukan pada vagina lingkar perut diantara tulang panggul bagian atas dan tulang rusuk bagian bawah,dengan pita meteran yang biasa dipakai oleh penjahit.Bila lebih dari 90 cm untuk pria ,atau 80 cm untuk wanita ,seseorang disebut mengalami obesitas sentral.  Pemerikasaan Tekanan Darah. Karena Tekanan darah bervariasi dari waktu ke waktu,dilakukan pengukuran berkali-kali,sebelum pengukuran dilakukan ,Subjek di minta duduk di ruang yang tenang selama,beberapa menit.culf(alat pengukur tekanan darah) di pasang pada posisi sejajar dengan lengan jantung ,dan sedikitnya di lakukan dua kali pengukuran dengan selang beberapa menit.hilangnya suara detak korotkoff fase 1 dan 4 diambil sebagai ukuran tekanan darah sistolik.Bila sistolik lebih dari 130 mmHg dan diastolik lebih dari 85 Hg,disebut beresiko sindrom metabolik.  Pemeriksaan laboratorium. Untuk mendeteksi adanya displipedemia (gangguanetabolisme lemak)dan memeriksa kadar glukosa darah .Dalam kriteria sindrom metabolik ,ada dua abnormalitas kadar lipid yaitu trigliserida dan kolesterol HDL. Namun,biasanya dilakukan juga pemeriksaan profil lipid standar yang meliputi kolestrol total , trigliserida,koles koles HDL dan kolestrol LDL,serta pemeriksaan Api B untuk mendeteksi small sense HDL. pemeriksaan profil lipid dilakukan pada subjek setelah puasa selama 10-12 jam.sedangkan pemeriksaan glukosa darah dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan propoli lipid.sampel darah diambil dari pembuluh darah Vena(di lengan).Selain pemeriksaan adanya dislipidemia dan gangguan metabolisme glukosa ,pemeriksaan laboratorium dapat juga di lakukan untuk mendeteksi abnormalitas lainya yang sering terjadi pada kasus sindrom metabolik,misalnya gangguan proses  pembekuan darah dan kondisi inflamasi sub-klinik.Laboratorium klinik Prodia menyediakan panel sindrom metabolik yang bermanfaat untuk mendeteksi terjadinya sindrom-metabolik sekaligus memperkirakan gangguan resiko kesehatan yang akan muncul di kemudian hari bila di bicarakan.panel itu adalah 1.lingkar perut 2.Tekanan darah 3.Trigliserida 4.HDL kolesterol 5.Glukosa Puasa 6.Glukosa dua jam PP 7.small dense LDL (Api B dan LDL-kolestrol Direk) 8.adiponektin 9.hsCRP 10.HbA1c 11.NT-ProBNP 12.Albumin urine Kuantitatif 13.kreatinin 14.SGPT 15.Type empat collagen. Pengobatan dan Pencegahan Terapi sindrom metabolik terutama bertujuan untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang terkait dengan gejala-gejala nya yang spesifik ,yaitu terapi perubahan gaya hidup yang menjadi obesitas,misalnya diet rendah kalori dan olahraga teratur.  Tetapi,bila di temukan kondisi yang serius ,misalnya hipertensi maka akan dilakukan terapi khusus untuk mengatasinya,misalnya dengan pemberian diuretika dan ACE inhibitor.  Bila kadar trigliserida darah sangat tinggi,diberikan obat untuk menurunkan kadar trigliserida darah tersebut.sedangkan,resistensi insulin yang muncul,mungkin akan di berikan Metformin dan thiazolidine,sesuai dengan pertimbangan dokter.  Olahraga ,berhenti merokok,dan langkah-langkah lain menuju gaya hidup yang sehat,merupakan tindakan untama untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik.  Untuk orang tertentu yang hidup dalam suasana persaingan keras dan beresiko tinggi mengalami stres,perlu belajar dan berupaya mengelola stres dengan melakukan latihan relaksasi yang terprogram seperti meditasi yoga dan sebagainya.
Sindrom metabolik

Sindrom Metabolik Diagnosis Yang Di Perlukan

  • Penentuan obesitas sentral.Cara pengukuran Obesitas dapat dilakukan sendiri dengan mudah ,yaitu dengan mengukur indeks masa tubuh (IMT),Yang memggambarkan  jaringan lemak di seluruh Tubuh , dan membagi berat badan(kg)dengan tinggi badan(m) pangkat dua.Bila IMT hand hand dikan adalah di atas 25kg/M2 seseorang itu disebut mengalami Obesitas.Sedangkan cara sederhana untuk menentukan terjadinay obesitas sentral,yang ditandai dengan perut buncit adalah dengan mengukur lingkar perut yang di lakukan pada vagina lingkar perut diantara tulang panggul bagian atas dan tulang rusuk bagian bawah,dengan pita meteran yang biasa dipakai oleh penjahit.Bila lebih dari 90 cm untuk pria ,atau 80 cm untuk wanita ,seseorang disebut mengalami obesitas sentral.

  • Pemerikasaan Tekanan Darah. Karena Tekanan darah bervariasi dari waktu ke waktu,dilakukan pengukuran berkali-kali,sebelum pengukuran dilakukan ,Subjek di minta duduk di ruang yang tenang selama,beberapa menit.culf(alat pengukur tekanan darah) di pasang pada posisi sejajar dengan lengan jantung ,dan sedikitnya di lakukan dua kali pengukuran dengan selang beberapa menit.hilangnya suara detak korotkoff fase 1 dan 4 diambil sebagai ukuran tekanan darah sistolik.Bila sistolik lebih dari 130 mmHg dan diastolik lebih dari 85 Hg,disebut beresiko sindrom metabolik.

  • Pemeriksaan laboratorium. Untuk mendeteksi adanya displipedemia (gangguanetabolisme lemak)dan memeriksa kadar glukosa darah .Dalam kriteria sindrom metabolik ,ada dua abnormalitas kadar lipid yaitu trigliserida dan kolesterol HDL. Namun,biasanya dilakukan juga pemeriksaan profil lipid standar yang meliputi kolestrol total , trigliserida,koles koles HDL dan kolestrol LDL,serta pemeriksaan Api B untuk mendeteksi small sense HDL. pemeriksaan profil lipid dilakukan pada subjek setelah puasa selama 10-12 jam.sedangkan pemeriksaan glukosa darah dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan propoli lipid.sampel darah diambil dari pembuluh darah Vena(di lengan).Selain pemeriksaan adanya dislipidemia dan gangguan metabolisme glukosa ,pemeriksaan laboratorium dapat juga di lakukan untuk mendeteksi abnormalitas lainya yang sering terjadi pada kasus sindrom metabolik,misalnya gangguan proses  pembekuan darah dan kondisi inflamasi sub-klinik.Laboratorium klinik Prodia menyediakan panel sindrom metabolik yang bermanfaat untuk mendeteksi terjadinya sindrom-metabolik sekaligus memperkirakan gangguan resiko kesehatan yang akan muncul di kemudian hari bila di bicarakan.panel itu adalah 1.lingkar perut 2.Tekanan darah 3.Trigliserida 4.HDL kolesterol 5.Glukosa Puasa 6.Glukosa dua jam PP 7.small dense LDL (Api B dan LDL-kolestrol Direk) 8.adiponektin 9.hsCRP 10.HbA1c 11.NT-ProBNP 12.Albumin urine Kuantitatif 13.kreatinin 14.SGPT 15.Type empat collagen.

Pengobatan dan Pencegahan

Terapi sindrom metabolik terutama bertujuan untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang terkait dengan gejala-gejala nya yang spesifik ,yaitu terapi perubahan gaya hidup yang menjadi obesitas,misalnya diet rendah kalori dan olahraga teratur.

Tetapi,bila di temukan kondisi yang serius ,misalnya hipertensi maka akan dilakukan terapi khusus untuk mengatasinya,misalnya dengan pemberian diuretika dan ACE inhibitor.

Bila kadar trigliserida darah sangat tinggi,diberikan obat untuk menurunkan kadar trigliserida darah tersebut.sedangkan,resistensi insulin yang muncul,mungkin akan di berikan Metformin dan thiazolidine,sesuai dengan pertimbangan dokter.

Olahraga ,berhenti merokok,dan langkah-langkah lain menuju gaya hidup yang sehat,merupakan tindakan untama untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik.

Untuk orang tertentu yang hidup dalam suasana persaingan keras dan beresiko tinggi mengalami stres,perlu belajar dan berupaya mengelola stres dengan melakukan latihan relaksasi yang terprogram seperti meditasi yoga dan sebagainya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak