Daftar 107 Partuturan Pada Budaya Suku Batak Dan Artinya

 Bataknese Daftar Lengkap 107 Partuturan Pada Budaya Suku Batak Yang Digunkan Pada Acara Adat Maupun Kehidupan Sehari-hari  Dan Artinya.Partuturan/Tutur/Pada Suku Batak Adalah Dimana Merupakan Cara Kita Memanggil Dan Menentukan Kekerabatan Terhadap Setiap Orang Dalam Kehidupan Sosial Bermasyarakat Pada Suku Batak.Dimana Tutur/panggilan ini terbagi-bagi sesuai tingkat Umur,Marga,Tali Adat,kekeluargaan,Dan Ikatan lainya pada bahasa suku Batak.


Tutur Sapa ini Tentunya sangat Membantu Kita dalam menentukan Panggilan Apa yang akan kita Sebutkan kepada seseorang.


Seperti kata Pepatah Batak"Jolo Sinukun Marga Asa Binoto Partuturan,"Yang Merupakan Marga Adalah Dasar Utama Untuk Menentukan Tutur Apa Yang Akan Kita Panggil,Marga juga memiliki Nomornya Masing-masing yang dihitung dari Setiap Generasi Marga. 


Nah,Untuk Kita suku Batak Supaya Lebih Mudah Dalam Memahami Arti,Maupun ,Nama-Nama Partuturan/Tutur Dalam Budaya Suku Maupun Adat Batak Berikut ini Akan Kami Tuliskan Secara Lengkap Nama-Nama Tutur/Partuturan Pada Suku Batak Seperti Di bawah Ini:

Daftar 107 Partuturan Pada Budaya Suku Batak Dan Artinya
Tutur sapa Dalam Suku Batak


Daftar 107 Partuturan Pada Budaya Suku Batak Dan Artinya


Abang



1. Abang kandung.
2. Yang bermarga sama, dengan nomor generasi setingkat, tetapi nomor urut lebih tinggi. Contoh: Keturunan Sihotang, memanggil Abang kepada keturunan Naibaho, yang memiliki nomor generasi sama.

Ahu


Aku, saya.

Angkang(Akkang), kakak



1. Kakak kandung.
2. Kakak lelaki dari suami.
3. Wanita semarga dengan no. generasi sama, tetapi urutan lebih tinggi.

Aleale


Teman akrab, bisa saja berbeda marga.

Ama naposo



Anak (laki-laki) abang / adik dari hula-hula kita.


Amang



1. Bapak kandung kita, disapa dengan Amang atau Among.
2. Panggilan kasih sayang kepada suami.
3. Panggilan kasih sayang kepada anak laki-laki. 
4. Panggilan umum untuk semua Bapak-bapak yang kita hormati (sebelum diketahui hubungan kekerabatan).


Amang boru



Suami dari namboru.


Amangtua, bapak tua



1. Abang langsung dari ayah.
2. Semarga, dan memiliki no. generasi setingkat dengan ayah, yang nomor urutnya lebih tinggi. no. urut disini adalah no. urutan anak ke sekian. Contoh: Siraja Oloan memiliki 4 orang anak yaitu Naibaho, Sihotang, Bakkara, Sinambela. Sihite dan Manullang. Anak-anak dari Sihotang memanggil Amang tua kepada Naibaho. 
3. Suami dari kakak perempuan ibu, baik langsung maupun tidak langsung, yang semarga dengan ibu.
4.Suami dari pariban ayah kita.
5. Bapak dari ompung doli kita (amang tua mangulahi), ada juga menyebut ompung nini.

Amang naposo



1. Ponakan laki-laki atau putra dari kakak atau adik laki-laki saya (saya perempuan). 
2. Amang naposo juga dipanggil "paraman" atau semua laki-laki yang memanggil "namboru" kepada saya (saya perempuan).

Amangtua mangulaki



Ompung dari ayah kita.


Amanguda, bapa uda



1. Adik laki-laki dari ayah kita.
2. Suami dari adik ibu kita.
3. Suami dari pariban ayah kita.

Ampara


Penyapa awal sealur marga, marhaha-maranggi.


Anak



Sebutan untuk anak.


Anggi boru


Istri dari adik (saya laki-laki).

Anggi, adik



1. Adik kandung.
2. Adik lelaki dari suami.
3. Adik perempuan dari istri.
4. Semarga dengan no. generasi sama, tetapi urutan lebih rendah.

Angkang baoa



1. Saudara laki-laki saya yang lebih tua dari saya (saya laki-laki), dipanggil Angkang (baca: akkang).
2. Semua putra amang tua saya (saya laki-laki).
3. Suami dari kakak perempuan istri saya (saya laki-laki). 
4. Suami dari kakak perempuan saya (saya perempuan).


Angkang boru mangulaki



Namboru ayah dari seorang perempuan.

Bao, amang bao



1. Suami dari eda saya (saya perempuan).
2. Suami dari putri amang boru saya.

Bao, inang bao



Isteri dari tunggane kita (abang / adik isteri).


Bere



1. Semua anak (laki dan perempuan) dari kakak atau adik perempuan kita.
2. Semua kakak / adik dari menantu laki-laki kita.

Bona ni ari



Tulang dari kakek kita.

Bona ni ari binsar



Tulang dari ayah kakek kita.

Bona tulang



Hula-hula ompung saya atau tulang bapak saya dan keturunannya (saya laki-laki).


Boru



1. Semua pihak keluarga dari menantu lelaki / amang boru.
2. Anak kandung kita (perempuan) bersama suaminya.

Boru diampuan



1. Semua boru tubu dari abang dan adik kandung saya (saya laki-laki).
2. Semua boru kandung dari amang-tua dan amang-uda kandung saya (saya laki-laki).

Boru nagojong



Boru namatua, keturunan namboru kakek.

Boru namatua



1. Amang boru / namboru dari bapak saya  (saya laki-laki) dan keturunannya.
2. Amang-boru / namboru saya (saya laki-laki) dan keturunannya.


Boru tubu



Semua menantu (laki) / isteri dari satu ompung.

Dahahang (baoa dan boru)



Abang kita atau isterinya.

Dainang



1. Sebutan kasih sayang anak kepada ibu mereka.
2. Digunakan juga oleh ayah kepada anak perempuannya.


Damang



1. Ayah, bapak
2. Sebutan kasih sayang dari anak kepada ayah mereka.
3. Digunakan juga oleh ibu kepada anaknya sendiri.

Daompung



Baoa dan boru, kakek atau nenek kita.

Datulang



Sebutan hormat kepada tulang.

Dongan sahuta



Kekerabatan akrab karena tinggal dalam satu kampung.

Dongan sapadan



Dianggap semarga karena diikat oleh padan (janji).

Dongan tubu



Abang-adik, serupa marga.,

Eda



1. Saudara perempuan dari pihak suami / saudara ipar perempuan.
2. Istri dari saudara laki-laki.
3. Anak perempuan dari tulang.
4. Anak perempuan dari namboru.
5. Wanita sesama suku Batak yang tidak semarga.

Haha



Abang.


Haha ni hela



Abang dari menantu kita.

Haha ni uhum



Paling tua dalam silsilah kelompok.

Haha boru



Isteri abang kita, yang dihormati.

Haha doli



1. Sebutan seorang isteri terhadap abang (kandung) suaminya.
2. Abang dari urutan struktur, dapat juga tidak semarga lagi.

Halak



Menunjuk kepada kelompok orang lain.

Halak i


Dihormati karena pantangan terhadap bao, parumaen.

Hela



1. Menantu (laki-laki) kita sendiri.
2. Juga terhadap suami anak abang / anak adik kita.

Hita



Menunjuk kepada kelompok kita sendiri.

Ho



Kau, terhadap satu orang tertentu, tutur bawah kita.

Hula-hula



Keluarga abang / adik dari isteri kita.

Hula-hula naposo



1. Disebut juga hula-hula parsiat.
2. Mertua (hula-hula) dari putra saya (saya laki-laki).
3. Mertua (hula-hula) putra abang dan adik kandung saya (saya laki-laki).

Hula-hula sijungkot



Mertua (hula-hula) dari pahompu saya (saya laki-laki).

Iba



Saya.

Ibana



Dia, menunjuk kepada seseorang yang sebaya dengan kita.

Ibebere



1. Keluarga dari suami bere kita yang perempuan.
2. Putri dari ito saya dan cucu perempuan dari amangboru saya (saya laki-laki).

Inang tua, mamak tua



1. Istri dari amang tua.
2. Kakak perempuan ibu baik langsung maupun tidak langsung yang semarga dengan ibu.
3. Ibu dari ompung doli saya (inang tua mangulahi).
4. Isteri dari orang yang dipanggil abang oleh bapak kita, termasuk abang pariban.

Inang baju



Sebutan untuk saudara perempuan ibu yang belum menikah. Pada saat ini, sebutan ini umumnya diganti dengan Tante, mengikuti perkembangan zaman.


Inang naposo



Isteri dari paraman / amang naposo kita.

Inang simatua


Ibu mertua.

Inang, dainang



Ibu. Juga sebutan kasih kepada putri kita.

Inang tua



Isteri dari abang ayah. Juga inang tua marpariban.

Inang uda



Isteri dari adik ayah. Juga inang uda marpariban.

Inanta



Sebutan penghormatan kepada wanita-wanita yang sudah kawin.

Inanta soripada



Kaum ibu yang lebih dihormati dalam suatu acara.

Indik-indik



Cucu dari cucu permpuan kita (sudah jarang ada).

Ito, iboto



1. Saudara pria / wanita dalam satu keluarga.
2. Pria / wanita semarga dengan no. generasi sama. 
3. Wanita dengan no. generasi lebih tinggi memanggil Ito kepada pria semarga dengan no. generasi lebih rendah. 
4. Anak laki-laki / perempuan dari saudara perempuan ibu.
5. Pria / wanita sesama suku Batak yang tidak semarga. 
6. Semua anak laki-laki dari amang-uda dan amang-tua saya (saya perempuan).
7. Semua anak laki-laki dari tulang saya (saya perempuan). 
8. Panggilan kepada cucu iboto saya (ito mangulaki).

Jolma, jolmana



Isterinya.

Jolmangku



Istriku.

Lae 



1. Saudara laki-laki dari pihak istri/saudara ipar laki-laki.
2. Suami dari saudara perempuan.
3. Anak lelaki dari tulang.
4. Anak lelaki dari namboru.
5. Laki-laki sesama suku Batak yang tidak semarga.

Maen



Anak gadis dari hula-hula kita.


Marsada inangboru



Abang-adik karena ibu kita kakak-adik.


Namboru



1. Saudara perempuan dari ayah, baik langsung maupun tidak langsung yang semarga.
2. Semarga, dengan nomor generasi lebih tinggi. Untuk wanita, jika nomor gererasi lebih tinggi 2 tingkat atau lebih, tetap dipanggil namboru. 
3. Namboru suami saya (saya perempuan).
4. Mertua perempuan dari iboto saya (saya laki-laki).
5. Mertua perempuan dari kakak perempuan saya (saya perempuan). 
6. Ibu dari amang bao saya (saya perempuan).

Nantulang



1. Isteri dari tulang.
2. Ibu dari ompung bao saya (nantulang mangulaki).
3. Isteri dari putra tunggane saya (nantulang naposo).

Nantulang mangulaki



Panggilan cucu kepada mertua.

Nasida



1. Menunjuk seseorang yang dihormati. 2. Mereka.

Nasida, halak-nasida



Amat dihormati karena berpantangan.

Natoras



Orang tua kandung.

Natua-tua



Orang tua yang dihormati.

Nini



Anak dari cucu laki-laki.

Ompung suhut



Ayah dan ibu dari bapak saya. Ayah dari bapak saya ialah Ompung doli, dan ibu dari ayah saya ialah Ompung boru, keduanya disapa dengan ompung (baca: oppung).

Ompung boru



Ibu dari ayah kita.

Ompung, ompung doli, ompung suhut



Ayah dari bapak kita.

Ompung (oppung)



1. Panggilan umum kepada semua orang tua (sebelum diketahui hubungan kekerabatan).
2. Panggilan kasih sayang kepada cucu.

Ompung bao, daompung



Orang tua dari ibu kandung kita.

Ondok-ondok



Cucu dari cucu laki-laki kita (sudah jarang ada).

Ompung doli



1. Ayah dari ayah / ibu.
2. Paman dari ayah / ibu.
3. Semarga dengan no. generasi 2 tingkat lebih tinggi.
4. Semarga dengan ibu dengan no. generasi 1 tingkat lebih tinggi dari ibu.

Pahompu



1. Cucu. 2. Sebutan untuk cucu.

Pamarai



Abang atau adik dari suhut utama, orang kedua.

Paraman



Anak (laki-laki) dari hula-hula kita.

Parboruon



Semua kelompok namboru atau menantu (laki-laki) kita.

Pariban



1. Putri Tulang saya (saya laki-laki).
2. Putra dari namboru saya (saya perempuan).
3. Saudara perempuan dari isteri saya dan suaminya (saya laki-laki). 
4. Saudara perempuan saya dan suaminya (saya perempuan).
5. Semua perempuan yang semarga dengan isteri saya dan suaminya (saya laki-laki). 
6. Semua perempuan yang semarga dengan saya dan suaminya (saya perempuan).

Pariban so olion



1. Cucu perempuan dari tulang ibu saya (saya laki-laki).
2. Cucu laki-laki dari namboru bapak saya (saya perempuan).

Parrajaon



Semua kelompok dari hula-hula dan tulang kita.

Parsonduk bolon



Isteri, pardijabu.orang rumahku

Parumaen



1. Menantu perempuan. 2. Sebutan untuk menantu perempuan.


Pinaribot



Sebutan penghormatan kepada wanita dalam suatu acara.

Simandokhon



Kakak atau adik laki-laki.

Simatua boru



Mertua perempuan.

Simatua doli



Mertua laki-laki.

Simatua, mertua



Sebutan untuk mertua.


Simolohon



Kakak atau adik laki-laki.

Sinonduk



Suami.

Tuan boru



Isteri.

Tuan doli



Suami.

Tulang



1. Saudara laki-laki dari ibu.
2. Pria yang semarga dengan ibu, dan memiliki no. generasi setingkat dengan ibu. 
3. Panggilan untuk anak laki-laki dari tunggane (tulang naposo saya (saya laki-laki)).
4. Bapak dari ompung bao saya (tulang mangulaki). 
5. Panggilan umum untuk kelompok hula-hula.

Tulang rorobot



Tulang ibu saya beserta keturunannya (saya laki-laki).

Tulang mangulaki



Panggilan cucu kepada mertua.

Tulang naposo



Paraman yang sudah menikah.

Tunggane



1. Semua abang dan adik (laki-laki) dari isteri kita.
2. Semua anak laki-laki daru tulang kita.

Itulah daftar Partuturan Pada Suku Batak,yang bisa kita pelajari demi memahami Makna Dan arti serta Tujuan Tutur Sapa Pada suku Batak.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak