Sistem Tanam Yang Tidak Serentak Kurangi Hasil Panen Di Kecamatan Lagu boti

 Sistem Tanam Yang Tidak Serentak Kurangi Hasil Panen Di Kecamatan Lagu boti.

sistem tanam yang tidak serentak diyakini berdampak pada hasil panen yang menurun hal ini juga dirasakan sejumlah petani di desa Lumban bagasan Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba.

Sistem Tanam Yang Tidak Serentak Kurangi Hasil Panen Di Kecamatan Lagu boti
Sistem Tanam Yang Tidak Serentak Kurangi Hasil Panen Di Kecamatan Lagu boti


petani menyebut sistem tanam yang tidak serentak mengakibatkan padi mudah diserang hama atau tikus sawah akibatnya

petani terpaksa harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli jaring net dan plastik agar padi mereka tidak diserang oleh hama burung dan tikus sawah.


marulak Hutajulu salah seorang petani yang ditemui di desa itu pada Senin 22 Feb siang mengatakan jika para petani bisa menanam serentak dirinya meyakini modal yang harus dikeluarkan akan lebih murah serta hasil panen yang lebih baik.


Jadi kami petani saat ini termasuk sangat susah sekali dalam bertani saat ini terutama di kesatuan Hati Kami para petani untuk bersama-sama turun kesawah contohnya pada saat ini kami sendiri sudah lihat profil

kami tidak bisa menyatukan hati lagi.banyak hama mulai dari burung sampai tikus makanya saat ini kami membuat disetiap sawah kami ada net yang biasanya digunakan di menangkap ikan dibuat untuk menakuti hama burung Begitu juga dengan plastik ini semua hamparan harus diperhatikan agar tikus tidak masuk ke sawah dan memakan padi kita.


memang sulit bagi kami petani untuk menyatukan hati kami mohon lah buat pemerintah agar membantu kami petani menfasilitasi Bagaimana caranya agar kami bisa kembali menghasilkan padi dengan yang lebih baik lagi.


 contohnya kami juga saat ini sangat membutuhkan alat traktor untuk mengolah sawah sawah kami yang dulu produksi dan masih bagus sekarang sudah menjadi terbengkalai dan kembali menjadi lahan tidur selain sistem tanam aparat desa di sana juga mengeluhkan irigasi yang terputus sejak beberapa tahun terakhir sehingga areal pertanian sawah warga berkurang karena minimnya sumber air.


pola pertanian di desa kami pada saat ini memang didesain mengalami pola tanam yang kurang serentak itu dikarenakan satu kendala tadi.


 traktor untuk pengolahan lahan sangat minim Terus yang kedua tali air yang masih ada kendalanya  dimana seperti yang bapak lihat sekarang ini sebagian lahan kami yang

dulunya lahan produktif sekarang menjadi

lahan tidur diakibatkan tali air yang

tidak berfungsi lagi Ucapnya.


 kami memang dari aparat desa sudah mengupayakan.Kami selalu mengajukan dan tetap memperjuangkan tapi Pak sampai saat ini belum ada relasinya karena mungkin

Pemerintah Kurang memberikan perhatian

atau dana yang kurang cukup Seuntai dibagi-bagi ke seluruh desa-desa dirinya

berharap agar pemerintah dapat memberi

perhatian terhadap petani di desa itu termasuk memperbaiki irigasi yang putus

dan penyuluhan pertanian ungkapnya.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak