Mengenal Tradisi Budaya Batak Sipaha Lima Pada Parmalim

 Si paha 5 adalah salah satu ritual atau upacara suci dalam tradisi masyarakat suku Batak di Sumatera Utara khususnya bagi mereka yang menganut kepercayaan maling atau disebut parmalim.


jika di masa sebelum memulai bercocok tanam leluhur Batak menggelar ritual mangan cap berdoa memohon kesuburan tanah maka setelah panen mereka menyelenggarakan tradisi sipaha lima tradisi sipaha lima


 ini dilakukan masyarakat batak khususnya para penganut kepercayaan parmalim sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas apa yang mereka dapatkan.


Selain itu tradisi ini juga dilakukan untuk

menghormati para leluhur bagi mereka.


tradisi sipaha lima ini dimaknai sebagai upacara sakral dan penuh kebersamaan.




pusat permukiman parmalim di Bale Desa Huta tinggi Laguboti Kabupaten Toba Sumatera Utara tradisi sipaha lima ini biasanya dijalankan setiap tahun.


Malim merupakan agama leluhur Batak sedangkan parmalim artinya orang yang menganut agama maling Karena pada saat itu penganut parmalim masih menyebar di

berbagai tempat.


kemudian Raja Sisingamangaraja 12 memberikan titah kepada rajamulya naipospos untuk melembagakan ajaran dan kepercayaan tersebut agar para penganutnya dapat berkumpul bersama dan memiliki identitas yang jelas salah satunya dengan sipaha lima.


budaya bukan sekedar panduan spiritual melainkan merupakan Suluh bagi kehidupan sehari-hari baik di tengah keluarga masyarakat maupun bangsa dan negara.


kebudayaan dan kearifan lokal adalah benteng pertahanan dari serangan budaya asing yang bersebrangan dengan nilai-nilai agama dan tradisi itu.


dalam ritual ini sipaha lima masyarakat parmalim menggelandang seekor kerbau ke

altar sebagai kurban persembahan.


 kerbau itu dinamai horbo sitikot tanduk siopat pisoran prosesi ritual dipimpin oleh

raja ihutan Portnoy pos pos sebagai pengganti daerah jaihutan warna coklat.


pos-pos yang telah wafat kegiatan ritual

ini diikuti orang tua remaja bahkan anak-anak ritual diiringi musik ogung

sabangunan dan umat parmalim manortor

atau menari sadohotan  mengiringi.


penyerahan sesembahan kepada Tuhan

sesembahan berupa seperti ayam kambing ikannya sudah dimasak dan jeruk purut yang di dalam cawan yang sebelumnya sudah didoakan tidak lambale.

Mengenal Tradisi Budaya Batak Sipaha Lima Pada Parmalim
Mengenal Tradisi Budaya Batak Sipaha Lima Pada Parmalim


parsantian atau rumah ibadah para umat parmalim mengenakan pakaian berbeda untuk laki-laki dan perempuan perempuan

harus mengenakan kebaya ulos sarung dan

rambutnya di harnet sedangkan laki-laki

memakai kain putih yang diikat di atas

kepala serupa sorban atau tali-tali.


dalam bahasa Batak untuk yang sudah menikah ulos dan sarung khusus untuk

pucuk pimpinan parmalim mereka memakai

ulos yang di atasnya dilapisi kain putih sedangkan anak-anak mengenakan sarung

dan rambut harus di harnet dengan rapi.


seluruh umat yang menghadiri prosesi ritual Itu diwajibkan tidak boleh memakai alas kaki di sekitar Kompleks peribadatan karena tempat peribadatan Itu dipercaya sakral dan kudus saat tengah hari Agung bangunan bertalu-talu pucuk pimpinan parmalim keluar secara berbaris dari dalam Balai parsantian tahun mereka.


sembari merapalkan doa demi mengirimkan

persembahan yang disusun oleh raja ihutan kepada mulajadi nabolon mereka merangsek menuju langgatan atau panggung utama yang ada dihalaman ditengah


halaman seekor horbo atau kerbau diikat

pada sebuah tiang borotan tepat disebelah langgatan kerbau itulah yang kemudian disembelih untuk dikurbankan.


parmalim percaya borotan merupakan

simbolis Bagaimana manusia harus memperlakukan lingkungan jika manusia

menebang satu batang pohon maka harus

menanam kembali satu pohon supaya

menjaga keseimbangan alam bersahabat

dengan alam menjadi satu siaran sekaligus didikan yang kentara.


kepada komunitas masyarakat pharmalim

pelaksanaan tradisi sipaha lima ini biasanya dilangsungkan dalam beberapa tahap utama diantaranya persahabatan atau ikrar dan doa pemberian persembahan atau pamer Leon dan Pan anti on ataubpemberian nasehat-nasehat.


tahapan-tahapan tersebut biasanya dilaksanakan lebih dari satu hari bahkan

juga bisa sampai 2-3 hari bagi masyarakat batak khususnya penganut parmalim tradisi sipaha lima ini sangat kaya akan nilai-nilai di dalamnya terutama nilai religi nilai budaya nilai kehidupan serta nilai kebersamaan.


dalam perkembangannya tradisi sipaha lima

masih terus dilaksanakan setiap tahunnya

oleh masyarakat suku Batak khususnya

para penganut kepercayaan parmalim sebagai salah satu bagian dari tradisi budaya. tradisi ini tentu masih terus

mereka pertahankan hingga sekarang.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak