Ario Pamungkas: Saat Anakku Divonis Alami Kebocoran Jantung, Mujizat Tuhan Sungguh Nyata!

Curahan Online.Ario Pamungkas: Saat Anakku Divonis Alami Kebocoran Jantung, Mujizat Tuhan Sungguh Nyata!


Kalau kelahiran anak biasanya diwarnai dengan kebahagiaan. Maka kelahiran Alvaro, putra pasangan Ario Pamungkas dan Nevy Priscila justru menyebabkan kesedihan yang mendalam.

Kondisi Alvaro yang lahir dalam kondisi menguning mengharuskan Ario dan Nevy meninggalkan putra mereka di rumah sakit dalam waktu beberapa hari.

Curahan Online.Ario Pamungkas: Saat Anakku Divonis Alami Kebocoran Jantung, Mujizat Tuhan Sungguh Nyata!      Kalau kelahiran anak biasanya diwarnai dengan kebahagiaan. Maka kelahiran Alvaro, putra pasangan Ario Pamungkas dan Nevy Priscila justru menyebabkan kesedihan yang mendalam.    Kondisi Alvaro yang lahir dalam kondisi menguning mengharuskan Ario dan Nevy meninggalkan putra mereka di rumah sakit dalam waktu beberapa hari.          Tak ada kesedihan yang lebih besar bagi seorang ibu selain tak bisa menggendong atau bahkan mendengar tangisan anaknya yang baru lahir. Dan perasaan itulah yang dialami Nevy.    “Perasaan kami waktu itu bingung ya. Karena meninggalkan anak kami di rumah sakit. Istri saya sempat nangis waktu itu, kenapa harus begitu. Tapi saya bilang, ya kata dokter harus dirawat dulu di rumah sakit,”kata Ario dalam kesaksiannya.    Dokter vonis Alvaro kebocoran jantung      Namun setelah beberapa hari, kondisi Alvaro ternyata tak membaik juga. Saat berkonsultasi dengan dokter. Barulah mereka diberitahu kalau putra mereka divonis mengalami kebocoran jantung. Parahnya, dokter bahkan sudah memvonis Alvaro hanya akan bertahan hidup dalam waktu 3 jam saja.    Hati Ario pun hancur. Anak yang dinanti-nantikan oleh keluarganya ternyata harus menderita penyakit yang cukup parah. Tak ada hal yang bisa dia lakukan selain menjerit kepada Tuhan.    “Saya waktu itu menjerit kepada Tuhan. Saya berdoa kepada Tuhan dengan keras. Saya minta tolong kepada Tuhan. “Tuhan tolong sembuhkan anakku.” Lalu saya hampir pingsan juga waktu itu,” terangnya.    Kenyataan pahit itu seakan tak bisa diterima oleh Ario. Dia benar-benar putus asa. Apalagi saat berpikir kalau anaknya benar-benar akan meninggal dunia.    Jalani operasi ke Jakarta    Untungnya, vonis sang dokter terhadap Alvaro tak jadi kenyataan. Masih ada harapan hidup yang Tuhan sediakan bagi bayi malang ini.    Setelah melakukan doa selama berjam-jam di ruang ICU tempat Alvaro dirawat, mujizat Tuhan seakan terjadi. Lewat sebuah ayat yang disampaikan oleh seorang teman, Ario merasa diteguhkan oleh janji Tuhan.    “Seorang teman memberikan ayat kepada kami Mazmur 91: 14-16. Dengan ayat ini Tuhan seperti bicara kepada saya bahwa umur panjang akan diberikan kepada anak saya,” kata Ario.    Ayat itulah yang membuat Ario dan Nevy percaya bahwa Tuhan akan melakukan mujizatNya. Dan memang mujizat itulah yang dialami Alvaro. Mulai dari divonis tak lagi bertahan dalam waktu 3 jam, Alvaro justru bisa bertahan dan bahkan kondisinya semakin membaik.    “Tuhan kasih mujizat kepada keluarga ini, dokter anak bilang begitu,” ucapnya.    Tapi tak sampai di situ, dokter pun menyarankan supaya Alvaro menjalani operasi di rumah sakit yang lebih memadai.    Dengan senang hati, keluarga Ario menerima saran tersebut dan segera memboyong Alvaro ke Jakarta.    Bersama Ario, Alavro pun diterbangkan menggunakan pesawat ke Jakarta. Sementara keluarga lainnya menyusul dengan mobil.    Tetap percaya akan janji Tuhan    Di tengah penantian Ario dan Nevy selama proses operasi, mereka hanya berserah penuh kepada Tuhan. Mereka percaya kalau Tuhan akan memulihkan Alvaro dengan sempurna.    “(Kami menaruh) Harapan kepada Tuhan dan ada juga satu ayat yang saat itu selalu kita bacakan, “Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku (Mz 91: 16). Kita berharap penuhnya hanya kepada Tuhan dan mengandalkannya hanya ke Tuhan Yesus,” kata Nevy.    Nevy percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah mengingkari janjiNya. Dan janji kesembuhan terhadap putranya pasti akan digenapi oleh Tuhan sendiri saat itu.    “Ya itu janji Dia dan akan digenapi. Firman ini yang menguatkan kita dan yang meyakinkan kita juga, kalau anak kami itu akan sembuh dan panjang umurnya.”    Alhasil, doa-doa mereka dijawab oleh Tuhan. Meskipun proses operasi tak segera membuat kondisi Alvaro sembuh total. Tapi, mereka bersyukur karena perlahan-lahan kondisinya bisa semakin membaik. Alvaro pun bisa dibawa pulang di usia dua bulan.    “Dari peristiwa anak saya yang sakit ini, dari mujizat-mujizat yang Tuhan berikan. Saya mendapatkan pelajaran bahwa usaha manusia sekuat apapun itu, jika tidak mengandalkan Tuhan tidak akan berarti apa-apa,” pungkas Ario.
gambar Ceriata


Tak ada kesedihan yang lebih besar bagi seorang ibu selain tak bisa menggendong atau bahkan mendengar tangisan anaknya yang baru lahir. Dan perasaan itulah yang dialami Nevy.

“Perasaan kami waktu itu bingung ya. Karena meninggalkan anak kami di rumah sakit. Istri saya sempat nangis waktu itu, kenapa harus begitu. Tapi saya bilang, ya kata dokter harus dirawat dulu di rumah sakit,”kata Ario dalam kesaksiannya.

Dokter vonis Alvaro kebocoran jantung  

Namun setelah beberapa hari, kondisi Alvaro ternyata tak membaik juga. Saat berkonsultasi dengan dokter. Barulah mereka diberitahu kalau putra mereka divonis mengalami kebocoran jantung. Parahnya, dokter bahkan sudah memvonis Alvaro hanya akan bertahan hidup dalam waktu 3 jam saja.

Hati Ario pun hancur. Anak yang dinanti-nantikan oleh keluarganya ternyata harus menderita penyakit yang cukup parah. Tak ada hal yang bisa dia lakukan selain menjerit kepada Tuhan.

“Saya waktu itu menjerit kepada Tuhan. Saya berdoa kepada Tuhan dengan keras. Saya minta tolong kepada Tuhan. “Tuhan tolong sembuhkan anakku.” Lalu saya hampir pingsan juga waktu itu,” terangnya.

Kenyataan pahit itu seakan tak bisa diterima oleh Ario. Dia benar-benar putus asa. Apalagi saat berpikir kalau anaknya benar-benar akan meninggal dunia.

Jalani operasi ke Jakarta

Untungnya, vonis sang dokter terhadap Alvaro tak jadi kenyataan. Masih ada harapan hidup yang Tuhan sediakan bagi bayi malang ini.

Setelah melakukan doa selama berjam-jam di ruang ICU tempat Alvaro dirawat, mujizat Tuhan seakan terjadi. Lewat sebuah ayat yang disampaikan oleh seorang teman, Ario merasa diteguhkan oleh janji Tuhan.

“Seorang teman memberikan ayat kepada kami Mazmur 91: 14-16. Dengan ayat ini Tuhan seperti bicara kepada saya bahwa umur panjang akan diberikan kepada anak saya,” kata Ario.

Ayat itulah yang membuat Ario dan Nevy percaya bahwa Tuhan akan melakukan mujizatNya. Dan memang mujizat itulah yang dialami Alvaro. Mulai dari divonis tak lagi bertahan dalam waktu 3 jam, Alvaro justru bisa bertahan dan bahkan kondisinya semakin membaik.

“Tuhan kasih mujizat kepada keluarga ini, dokter anak bilang begitu,” ucapnya.

Tapi tak sampai di situ, dokter pun menyarankan supaya Alvaro menjalani operasi di rumah sakit yang lebih memadai.

Dengan senang hati, keluarga Ario menerima saran tersebut dan segera memboyong Alvaro ke Jakarta.

Bersama Ario, Alavro pun diterbangkan menggunakan pesawat ke Jakarta. Sementara keluarga lainnya menyusul dengan mobil.

Tetap percaya akan janji Tuhan

Di tengah penantian Ario dan Nevy selama proses operasi, mereka hanya berserah penuh kepada Tuhan. Mereka percaya kalau Tuhan akan memulihkan Alvaro dengan sempurna.

“(Kami menaruh) Harapan kepada Tuhan dan ada juga satu ayat yang saat itu selalu kita bacakan, “Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku (Mz 91: 16). Kita berharap penuhnya hanya kepada Tuhan dan mengandalkannya hanya ke Tuhan Yesus,” kata Nevy.

Nevy percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah mengingkari janjiNya. Dan janji kesembuhan terhadap putranya pasti akan digenapi oleh Tuhan sendiri saat itu.

“Ya itu janji Dia dan akan digenapi. Firman ini yang menguatkan kita dan yang meyakinkan kita juga, kalau anak kami itu akan sembuh dan panjang umurnya.”

Alhasil, doa-doa mereka dijawab oleh Tuhan. Meskipun proses operasi tak segera membuat kondisi Alvaro sembuh total. Tapi, mereka bersyukur karena perlahan-lahan kondisinya bisa semakin membaik. Alvaro pun bisa dibawa pulang di usia dua bulan.

“Dari peristiwa anak saya yang sakit ini, dari mujizat-mujizat yang Tuhan berikan. Saya mendapatkan pelajaran bahwa usaha manusia sekuat apapun itu, jika tidak mengandalkan Tuhan tidak akan berarti apa-apa,” pungkas Ario.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak