Sindrom Metabolik.Waspadalah Bila Lingkar Perut Melebar

Berdasarkan Pengamatan dan pemeriksaan Ahli kesehatan Maupun Dokter,Seseorang yang di-di agnosis mengalami Sindrom Metabolik (metabolic syndrome) yang meningkatkan resiko penyakit berbahaya penyertainya,sehingga di sarankan untuk menurunkan berat badanya segera.

Berdasarkan Pengamatan dan pemeriksaan Ahli kesehatan Maupun Dokter,Seseorang yang di-di agnosis mengalami Sindrom Metabolik (metabolic syndrome) yang meningkatkan resiko penyakit berbahaya penyertainya,sehingga di sarankan untuk menurunkan berat badanya segera.    Sindrom juga ditulis sindroma metabolik bagaikan tanda  bahaya(alert system),walaupun tidak menimbulkan rasa Sakit.    Orang yang mengalami Sindrom Metabolik secara esensial akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit Kardiovaskular sebesar dua kali lipat dan peningkatan resiko DM tipe dua sebesar lima kali lipat dibandingkan bagi mereka yang tidak memgalaminya.    Banyak Nama Dengan Pengertian Yang Sama Sindrom Metabolik Adalah Suatu Kumpulam Faktor risiko atau ketidak normalan dengan gejala yang secara bersama-sama atau sendiri ,sebagai akibat komplikasi yang meningkatkan resiko diabetes melitus serta gangguan pada jantung dan pembuluh darah.  Sindrom metabolik bukanlah suatu kelompok penyakit dan di bedakan dari  penyakit DM tipe 2 serta penyakit kardiovaskuler,karena konsep dari sindrom metabolik sebenarnya hanya ditujukan sebagai faktor prediktif dan pencegahan terjadinya penyakit tersebut.  Kondisi Yang berhubungan dengan Sindrom Metabolik adalah:  Obesitas Sentral/abdominal,yaitu obesitas yang terkonsentrasi di daerah perut ditandai dengan meningkatnya lingkar perut.  Gangguan Lemak,Yaitu ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida,apolipoprotein B dan jumlah partikel small dense LDL,serta di ikuti dengan penurunan konsentrasi kolestrol HDL  Peningkatan Tekanan Darah  Resstensi Insulin,Yaitu disebut juga sebagau prediabetes  Kondisi Proinflamasi,Yaitu berperan dalam proses peradangan,ditandai dengan peningkatan high sensitivity C- Reaction Protein ( hsCRP).  Kondisi Protrombotik,Yaitu berperan dalam proses pembekuan darah,ditandai dengan meningkatnyaPlasminogen Activator Inhibitor 1 (PAI-1)dan Fibrinogen.    Istilah Sindrom Metabolik Di perkenalkan Oleh Reaven pada tahun 1998 sebagai Sindrom -x,Yang kemudian mengubahnya menjadi Sindrom Metabolik.Setelah itu,Istilah Sindrom Metabolik di gunakan oleh European Group For Study Of Insulin Resistance (EGIR) Pada tahun 1999,National Cholestrol Education Program-the adult treatnent Panel |||of the United States(NCEP-ATP |||) tahun 2001,American Heart association(AHA)dan American Diabetes Association(ADA) pada Tahun 2004 dan International Diabetes Federation(IDF)pada Tahun 2005.    Namun,Sindrom Metabolik dikenal dengan beberapa Nama Lain karena perbedaan defenisi ,walupun tidak terlalu mendasar ,yaitu: Dysmetabolic Syndrome,Obesity Syndrome,Syndrome-x,Insulin Resistance Syndrome dan Reaven's Syndrome
Sindrom Metabolik


Sindrom juga ditulis sindroma metabolik bagaikan tanda  bahaya(alert system),walaupun tidak menimbulkan rasa Sakit.

Orang yang mengalami Sindrom Metabolik secara esensial akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit Kardiovaskular sebesar dua kali lipat dan peningkatan resiko DM tipe dua sebesar lima kali lipat dibandingkan bagi mereka yang tidak memgalaminya.



Banyak Nama Dengan Pengertian Yang Sama


Sindrom metabolik bukanlah suatu kelompok penyakit dan di bedakan dari  penyakit DM tipe 2 serta penyakit kardiovaskuler,karena konsep dari sindrom metabolik sebenarnya hanya ditujukan sebagai faktor prediktif dan pencegahan terjadinya penyakit tersebut.


Kondisi Yang berhubungan dengan Sindrom Metabolik adalah:


Obesitas Sentral/abdominal,yaitu obesitas yang terkonsentrasi di daerah perut ditandai dengan meningkatnya lingkar perut.

Gangguan Lemak,Yaitu ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida,apolipoprotein B dan jumlah partikel small dense LDL,serta di ikuti dengan penurunan konsentrasi kolestrol HDL

Peningkatan Tekanan Darah 
Resstensi Insulin,Yaitu disebut juga sebagau prediabetes

Kondisi Proinflamasi,Yaitu berperan dalam proses peradangan,ditandai dengan peningkatan high sensitivity C- Reaction Protein ( hsCRP).

Kondisi Protrombotik,Yaitu berperan dalam proses pembekuan darah,ditandai dengan meningkatnyaPlasminogen Activator Inhibitor 1 (PAI-1)dan Fibrinogen.

Istilah Sindrom Metabolik Di perkenalkan Oleh Reaven pada tahun 1998 sebagai Sindrom -x,Yang kemudian mengubahnya menjadi Sindrom Metabolik.Setelah itu,Istilah Sindrom Metabolik di gunakan oleh European Group For Study Of Insulin Resistance (EGIR) Pada tahun 1999,National Cholestrol Education Program-the adult treatnent Panel |||of the United States(NCEP-ATP |||) tahun 2001,American Heart association(AHA)dan American Diabetes Association(ADA) pada Tahun 2004 dan International Diabetes Federation(IDF)pada Tahun 2005.

Namun,Sindrom Metabolik dikenal dengan beberapa Nama Lain karena perbedaan defenisi ,walupun tidak terlalu mendasar ,yaitu: Dysmetabolic Syndrome,Obesity Syndrome,Syndrome-x,Insulin Resistance Syndrome dan Reaven's Syndrome

Definisi paling banyak di gunakan adalah versi WHO (1998),NCEF-ATP |||(2001)dan IDF (2005).Definisi NCEF-ATP ||| Lebih praktis di bandingkan versi WHO ,tidak menetapkan ukuran lingkar perut yang standar,tetapi mengikuti ukuran geografis setempat yang berbeda beda . Seperti diketahui ,ukuran standar lingkar perut untuk orang Indonesia berbeda dengan orang barat (Eropa dan Kaukasus).definisi IDF hampir sama isinya dengan versi NCEF-ATP |||.Versi inilah di nilai paling praktis.

Menurut WHO, persyaratan utama sindrom metabolik adalah adanya hiperinsulinemia (kadar insulin dalam darah yang tinggi)dan/atau ditemukannya adanya gangguan glukosa darah puasa dan toleransi glukosa atau diabetes melitus tipe 2,disertai dengan 2 faktor lain,dari 4 kriteria berikut,yaitu apakah ada hipertensi,dislipidemia,obesitas sentral(abdominal(dan mikroalbuminuria.Sedangkan menurut NCEF-ATP |||,tidak ada persyaratan utama tetapi asal memenuhi 3 faktor risiko dari 5 kriteria berikut:Obesitas sentral,kenaikan trigliserida,penurunan kolesterol HDL,kenaikan tekanan darah dan kenaikan glukosa darah puasa.Menurut IDF,persyaratan utama sindrom metabolik adalah adanya obesitas sentral ditambah dengan 2 dari 4 persyaratan lain.

Dalam praktik sehari-hari kriteria WHO sulit diterapkan,tetapi yang menjadi masalah dalam kriteria NCEP-ATP |||adalah adanya perbedaan nilai normal lingkar perut antara berbagai etnis.Pada tahun 200 WHO mengusulkan ukuran lingkar perut sebagai batas ukuran obesitas sentral.Orang Asia memiliki lingkar perut 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita.oleh karena itu,untuk mendiagnosis sindrom metabolik di Indonesia,pada umumnya menggunakan kriteria NCEP-ATP|||dengan modifikasi batasan lingkar perut yang sesuai atau menggunakan kriteria IDF.

kriteria sindrom metabolik menurut IDF (2005)adalah didapatkannya obesitas sentral,ditambah 2 dari 4 faktor lain.obesitas sentral untuk orang Indonesia adalah bila lingkar perut pada pria sama atau lebih dari 90 cm dan wanita sama atau lebih dari 80cm.sedangkan faktor 4 risiko lain adalah :
1.Trigliserida lebih dari 150 mg/dL
2.Kolesterol HDL pada pria kurang dari 40mg/dL dan pada wanita kurang dari 50mg/dL
3.Tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg dan sistolik lebih dari 85 mmHg
4.Glukosa darah Puasa(GDP)sana atau lebih dari 100 mg/dL.

Penyakit Gaya Hidup Manja Yang Buruk

Masalah Obesitas Telah Menjadi gangguan bagi masyarakat kota besar yang terbiasa mengonsumsi makanan kaya lemak dan karbohidrat,juga kurang bergerak dan stres akibat kerasnya persaingan hidup di jaman sekarang.

Menurut ketua Himpunan Study Obesitas Indonesia(HISOBI),Dr.dr.Dante Saksono Harbuwono,SpPD,yang di kutip dari buku smarliving,dari hasil sejumlah riset terungkap,bahwa orang gemuk di Indonesia cenderung naik 5-10% pertahun.Bahkan,di kota besar seperti Jakarta,separuh dari jumlah penduduknya adalah gemuk.

Obesitas sentral disebut juga dengan obesitas visentral,dapat mengakibatkan resiko kesehatan di kemudian hari sebagai faktor resiko sindrom metabolik.karena sindrom metabolik pada umumnya tidak memberikan gejala mencurigakan dan tidak menimbulkan masalah kesehatan secara langsung,sehingga sering terabaikan.karena hal itu dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk dapat mendeteksi nya.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak