Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang

 Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang   Topik Referensi dikutip dari grid.id Panorama Borobudur- Sejumlah wisatawan terlihat mengabadikan Keindahan candi Borobudur dari bukit Punthuk Setumbu tepatnya berada di Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi kurang lebih 400 meter dari permukaan laut yang terletak di gugusan Pegunungan Menoreh sehingga bisa memotret keindahan candi borobudur yang seakan mengambang di atas kabut.      Candi Borobudur bukan hanya diperuntukan untuk bersembahayan, namun satu dari tujuh keajaiban dunia ini juga menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.    Salah satunya yang menarik adalah misteri jam raksasa candi Borobudur.    Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.    Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit.  Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.  Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.    Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.  Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha.  Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.      Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat?    Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.    Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai.     Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang   Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.    Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun.      Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.    Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.    Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.    Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.    Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.    Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.    Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti. Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.      Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang      Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa    Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?    Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72  buah stupa berbentuk lonceng terbalik.      Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.    Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.    Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.    Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.    Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.    Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.    Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.
Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang

Topik Referensi dikutip dari grid.id Panorama Borobudur- Sejumlah wisatawan terlihat mengabadikan Keindahan candi Borobudur dari bukit Punthuk Setumbu tepatnya berada di Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi kurang lebih 400 meter dari permukaan laut yang terletak di gugusan Pegunungan Menoreh sehingga bisa memotret keindahan candi borobudur yang seakan mengambang di atas kabut.

Baca Juga: Tiga Misteri Masa Lalu Yang Tidak Terpecahkan Hingga Sekarang

Candi Borobudur bukan hanya diperuntukan untuk bersembahayan, namun satu dari tujuh keajaiban dunia ini juga menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.

Salah satunya yang menarik adalah misteri jam raksasa candi Borobudur.

Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.

Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit.
Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.
Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.

Baca Juga: Misteri Nusantara Lahirnya Pulau Sumatra(Sumatera)

Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.
Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha.
Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.


Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat?

Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.

Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai.

 Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang   Topik Referensi dikutip dari grid.id Panorama Borobudur- Sejumlah wisatawan terlihat mengabadikan Keindahan candi Borobudur dari bukit Punthuk Setumbu tepatnya berada di Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi kurang lebih 400 meter dari permukaan laut yang terletak di gugusan Pegunungan Menoreh sehingga bisa memotret keindahan candi borobudur yang seakan mengambang di atas kabut.      Candi Borobudur bukan hanya diperuntukan untuk bersembahayan, namun satu dari tujuh keajaiban dunia ini juga menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.    Salah satunya yang menarik adalah misteri jam raksasa candi Borobudur.    Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.    Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit.  Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.  Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.    Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.  Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha.  Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.      Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat?    Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.    Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai.     Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang   Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.    Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun.      Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.    Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.    Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.    Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.    Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.    Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.    Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti. Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.      Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang      Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa    Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?    Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72  buah stupa berbentuk lonceng terbalik.      Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.    Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.    Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.    Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.    Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.    Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.    Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.
Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang

Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.

Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun.

Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.

Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.

Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.

Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.

Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.

Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.

Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti. Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.

 Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang   Topik Referensi dikutip dari grid.id Panorama Borobudur- Sejumlah wisatawan terlihat mengabadikan Keindahan candi Borobudur dari bukit Punthuk Setumbu tepatnya berada di Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi kurang lebih 400 meter dari permukaan laut yang terletak di gugusan Pegunungan Menoreh sehingga bisa memotret keindahan candi borobudur yang seakan mengambang di atas kabut.      Candi Borobudur bukan hanya diperuntukan untuk bersembahayan, namun satu dari tujuh keajaiban dunia ini juga menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.    Salah satunya yang menarik adalah misteri jam raksasa candi Borobudur.    Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek bernama Gunadarma berdiri di sebuah gunung di Kerajaan Syailendra.    Di hadapannya tampak sebuah danau dikelilingi tujuh gunung. Di tengah danau berdiri sebuah bukit.  Dari danau itu mengalir sungai, berkelok-kelok. Sebuah pemandangan yang luar biasa indah.  Sayangnya, dua dari tujuh gunung yang mengelilingi termasuk gunung aktif. Itulah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.    Alam Kerajaan Syailendra subur dan indah, tapi rawan bencana.  Begitu pula Gunadarma yang taat beragama Budha.  Gunadarma mungkin juga berharap kerajaannya selamat dari bencana.      Dia memikirkan sebuah cara. Bagaimana jika di tengah danau itu dibangun sebuah tempat ibadat?    Supaya Tuhan melindungi manusia dari bencana.    Gunadarma merancang tempat ibadat berbentuk bunga teratai.     Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang   Bunga teratai raksasa yang mekar di tengah danau dan dikelilingi tujuh gunung. Raja Syailendra mendukung pembangunan tempat ibadat itu.    Tempat ibadat itu dibangun selama 92 tahun.      Ketika selesai, tempat ibadat itu memang tampak seperti bunga teratai di tengah danau. Itulah tempat ibadat bernama candi Borobudur.    Sayangnya, gempa dan letusan gunung berapi membuat danau di sekitar Candi Borobudur hilang.    Tumpukan debu gunung berapi menyebabkan danau mengering. Di zaman sekarang, Candi Borobudur tidak lagi dikelilingi danau.    Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.    Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.    Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir. Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.    Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti. Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.      Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang      Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa    Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?    Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72  buah stupa berbentuk lonceng terbalik.      Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.    Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.    Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.    Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.    Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.    Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.    Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.
Misteri Nusantara Jam Raksasa Kuno di Candi Borobudur, Ternyata Jarang Di Ketahui Orang


Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa

Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?

Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72  buah stupa berbentuk lonceng terbalik.

Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.

Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.
Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.

Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.
Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak